Apa itu Computational Thinking ? Simak Penjelasan dan Manfaatnya!
Mau kemana liburan kali ini ? apa saja destinasi wisata disana ? berapa jaraknya ? dengan apa kita kesana ? dan berapa biayanya ?
Pernahkah Ayah dan Bunda memikirkan pertanyaan-pertanyaan diatas ketika ingin pergi berlibur ? Proses tersebut bisa dikategori kan sebagai langkah-langkah computational thinking lho. Melatih anak untuk dapat berfikir secara computational akan membantunya menyelesaikan suatu permasalahan yang mereka hadapi. Sebelum membahas lebih lanjut mengenai manfaatnya, mari kita bahas terlebih dahulu tentang apa itu computational thinking.
Apa itu Computational Thinking?
Menurut Jeannette Wing yang merupakan seorang ahli dan peneliti di bidang computer science, pola pikir komputasi merupakan sebuah proses berpikir yang digunakan dalam memformulasikan sebuah masalah dan merancang solusi dengan cara sebagaimana sebuah komputer bekerja.
Sementara itu dalam sebuah handbook dari The Quickstart Project yang didanai microsoft menjelasakan bahwa pola pikir komputasi yaitu tentang melihat masalah sama seperti cara komputer membantu kita menyelesaikan masalah tersebut.
Langkah-Langkah Berfikir Komputasi
Secara umum, berfikir komputasi memiliki 4 tahapan yaitu:
1. Dekomposisi
Dekomposisi merupakan keterampilan untuk memecah masalah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil. Tahap ini membantu kita agar lebih mudah untuk menyelesaikan masalah yang lebih kompleks. Sebagai contoh, ketika ingin pergi berlibur, Ayah dan bunda bisa memecah masalahnya menjadi bentuk yang lebih kecil seperti menentukan lokasinya, jarak, transportasi, dan biaya nya.
2. Rekognisi Pola
Setelah Ayah dan Bunda menentukan permasalahan yang lebih sederhana, berikutnya Ayah dan Bunda bisa mengelompokan masalah yang serupa. Dengan begitu akan lebih mudah melakukan prediksi dan membuat solusi untuk permasalahan yang sekelompok dengan masalah lainnya.
3. Abstraksi
Pada tahapan abtraksi, Ayah dan Bunda akan menentukan bagian yang paling penting terlebih dahulu. Seperti untuk mengetahui jarak yang akan ditempuh, akan lebih mudah apabila lokasi destinasi sudah ditentukan terlebih dahulu. Sehingga permasalahan berikutnya dapat lebih mudah untuk diselesaikan.
4. Algoritma
Tahapan terakhir yang bisa dilakukan yaitu algoritma, atau bisa disebut sebagai eksekusi langkah-langkah penyelesaian atas masalah yang telah ditentukan sebelumnya. Tahapan ini mengikuti urutan prioritas yang sudah diidentifikasi pada tahap sebelumnya hingga semua urutannya telah diselesaikan.
Setelah mengetahui tahapan dalam computational thinking, apa sih manfaat nya untuk anak ? kenapa Ayah dan Bunda perlu mengajarkannya kepada anak ?
Manfaat Computational Thinking
Beberapa manfaat dari berfikir komputasi terhadap anak yaitu:
1. Melatih Kemampuan Berpikir Secara Logis
Pola pikir komputasi mengajak anak untuk menemukan alasan dari setiap keputusan yang diambil
2. Menumbuhkan Sikap Tekun pada Diri Anak
Pola pikir ini akan menghantarkan anak pada petualangan yang terkadang panjang untuk menemukan formula terbaik
3. Menjadi Lebih Kreatif
Imajinasi tidak akan hanya menjadi ide, tapi juga akan diwujudkan
4. Melatih Kemampuan Berfikir Kritis
Berbagai masalah dan tantangan yang di hadapi menuntut kemampuan berpikir yang lebih dari biasanya
5. Memiliki Growth Mindset
Terus bergerak saat dihapakan pada kegagalan dan tantangan akan membentuk kepercayaan diri
Bagaimana ? cukup menarik bukan manfaatnya ? dengan keterampilan tersebut, anak bisa lebih mandiri dan akan membantu anak agar bisa berkembang dengan lebih baik. Setelah Ayah dan Bunda tahu manfaatnya, kira-kira bagaimana cara mengenalkannya pada anak ya ? Yuk kita bahas!
Penerapan Computational Thinking
Mengenalkan tentang computational thinking kepada anak, sebaiknya disesuaikan dengan usia dan perkembangan anak. Secara garis besar, Kalananti telah membaginya berdasarkan 3 contoh kategori usia yaitu 4-6 (TK), 7-12 (SD), dan 13-15 (SMP).
Berikut tabel perbandingan nya berdasarkan skema tahapan berfikir komputasi:
Sebagai contoh, untuk penerapan computational thinking untuk usia 7-12 Tahun yaitu sebagai berikut:
1. Dekomposisi
Pada usia ini akan dapat diajak untuk mengenali bagian atau komponen kecil dari sebuah pekerjaan. Libatkan juga anak dalam melakukan tugas yang harus diselesaikan oleh beberapa orang lalu diskusikan pada anak terkait peran dari masing masing orang tersebut. Anak juga bisa diajak untuk membuat komponen-komponen kerja yang harus dilakukan.
2. Rekognisi Pola
Kemampuan ini menitikberatkan pada kemampuan anak dalam mengolah data untuk menemukan kecenderungan pada sebuah data. Anak dapat dilibatkan dalam proses mengumpulkan data melalui observasi atau eksperimen. Beberapa data perlu diolah terlebih dahulu untuk mengamati pola yang terbentuk salah satu yang bisa digunakan oleh anak adalah menganalisis data menggunakan perhitungan dasar yang mereka sudah kuasai di tingkat pendidikan dasar. Misalnya merubah nilai sebuah data penjualan menjadi persen untuk mengetahui hari-hari dengan penjualan terbaik.
3. Abstraksi
Setelah mengetahui langkah kerja dan urutannya, anak kemudian bisa diajak untuk mengelompokkan langkah-langkah kerja tersebut berdasarkan beberapa faktor. misalnya langkah kerja berdasarkan tingkat kesulitan, langkah kerja yang perlu dilakukan satu persatu atau bisa berbarengan. Langkah kerja berdasarkan jumlah orang yang dibutuhkan untuk mengerjakannya atau langkah kerja berdasarkan lama pengerjaan.
4. Algoritma
Pada usia ini anak diharapkan sudah mampu membuat instruksi baik secara lisan atau tertulis sehingga orang lain bisa memahami apa saja yang perlu dilakukan. Instruksi dibuat secara runut dan menghasilkan output yang sesuai dengan yang diharapkan. Anak juga perlu memiliki kemampuan dalam mengamati kesalahan pada sebuah susunan instruksi. Salah satunya contoh saat anak mengerjakan sebuah tugas dan mendapatkan hasil yang tidak sesuai, maka anak perlu diajak untuk mencari tahu titik kesalahannya.
Nah, itu dia contoh dari penerapan computational thinking yang bisa Ayah dan Bunda terapkan di kehidupan sehari-hari anak. Siapkah Ayah dan Bunda mulai mengajarkan anak tentang computational thinking ?
Kalananti memiliki program pendidikan yang menerapkan computational thinking di setiap prosesnya lho. Jika Ayah dan Bunda ragu atau belum tahu seperti apa, tenang saja, Ayah dan Bunda bisa mendaftarkan anak di trial class Kalananti secara GRATIS. Bukan hanya belajar, Ayah dan Bunda juga akan mendapatkan laporan tentang perkembangan dan kemampuan anak selama proses belajar. Tunggu apalagi, yuk segera daftarkan anak untuk mengikuti kelasnya.