Cara Mendidik Anak Remaja, Menjadi Teman Untuk Anak

cara mendidik anak remaja

Bagi orang tua yang memiliki anak yang beranjak remaja memang memiliki tantangan yang berbeda dari mendidik anak pada usia dini. Usia remaja bisa dikatakan usia dimana mereka ingin mencari jati diri dengan mencoba berbagai hal yang membuat mereka tertarik.

Mendidik anak perempuan bisa jadi berbeda dengan cara mendidik anak laki-laki. Namun hal tersebut tetap bergantung dari banyak faktor seperti lingkungan, sifat dasar, ketertarikan, pengalaman, dan masih banyak lagi. Anggapan bahwa laki-laki lebih mengandalkan logika dan perempuan lebih mengandalkan perasaan tidak sepenuhnya benar.  Sebagai orang tua, kita harus bisa menyesuaikan itu semua agar segala bentuk didikan kita bisa diterima dengan baik oleh mereka.

Sebagai orang tua, berikut tips yang bisa digunakan untuk mendidik anak laki-laki atau perempuan saat mereka beranjak remaja

1. Jadilah Pendengar Yang Baik

Menjadi pendengar yang baik, baik itu laki-laki atau perempuan, atau untuk anak yang pendiam atau suka bercerita, semua nya sama-sama diperlukan. Karena di usia remaja anak akan merasakan gejolak dalam dirinya baik di pertemanan nya atau efek dari hormon pubertas.

Sebagai orang tua perlu untuk meyakinkan anak bahwa mereka tidak merasa sendiri dan selalu ada tempat untuk mereka curhat mengenai masalah-masalah yang berkaitan dengan perubahan perasaan atau fisik nya agar mereka tidak melampiaskan nya pada kegiatan yang cenderung negatif.

Selain itu orang tua juga perlu menempatkan diri agar tidak berlebihan dalam memberikan saran atau masukan. Karena bisa jadi anak justru merasa terintimidasi dan tidak nyaman apabila mereka curhat dengan orang tua nya. Karna pada dasarnya, mereka yang curhat membutuhkan dukungan terhadap apa yang mereka alami

2. Jadi Teladan Yang Baik

Anak akan menjadikan orang disekitar nya menjadi role model yang akan sangat menentukan segala sikap nya. Bahkan dari anak usia dini, mereka sudah melihat bagaimana sifat dan tindakan orang tua nya yang akan menentukan jalan pikiran mereka.

Sebagai contoh ketika orang tua terbiasa membaca buku, anak akan mencontoh orang tua nya untuk senang membaca buku. Atau ketika orang tua terbiasa untuk membantu orang disekitar, maka anak juga akan mencontoh untuk berbuat baik kepada sekitarnya.

Praktik secara langsung lebih efektif dibandingkan nasihat menggunakan lisan.

3. Tetapkan Batasan dan Aturan yang Jelas

Buat aturan beserta sanksi yang akan diterima apabila melanggar. Aturan yang dibuat juga butuh kesepakatan antara orang tua dan anak agar bisa diterima oleh anak yang beranjak remaja.

Aturan diperlukan agar tindakan-tindakan yang dilakukan oleh anak tidak menyimpang dari norma yang ada di masyarakat.

4. Berikan Ruang Untuk Mandiri

Anak remaja kadangkala butuh ruang dimana mereka bisa menentukan pilihan nya sendiri. Hal itu berguna untuk mereka bisa bertanggung jawab atas pilihan nya sendiri. Namun sebagai orang tua, juga perlu untuk tetap mengawasi anak jika sewaktu-waktu mereka membutuhkan dukungan orang tua.

5. Tetap terlibat di Kehidupannya

Terlibat di kehidupan nya tidak selalu tentang ikut campur semua kegiatannya. Selain memberikan ruang untuk mereka eksplorasi, orang tua juga perlu meluangkan waktu untuk ikut dalam kegiatan nya. Sebagai contoh, kita bisa mengajak anak untuk berolahraga bersama, menonton bersama, atau saling curhat tentang apa yang kita atau anak alami di kehidupan

Sebagai orang tua, tentunya ingin yang terbaik untuk perkembangan anak. Terlebih pada masa remaja, anak seringkali mengalami kendala akibat dari hormon dan pergaulan nya yang mulai bervariasi. Kita juga tidak bisa selalu membuat aturan yang mengekang mereka untuk menemukan jati diri nya. Sehingga sebagai orang tua perlu memahami perasaan anak lewat pendekatan yang bisa dianggap sebagai teman untuk saling berbagi cerita.

Maulana Rahman Nur