Pujian VS Dorongan : Mana yang Terbaik Bagi Anak?
Pujian memang bisa membahagiakan anak dan membuatnya jadi percaya diri. Tapi
memberikan pujian juga tidak bisa sembarangan. Pujian yang berlebihan justru bisa berbahaya bagi masa depan anak!
Halo Ayah dan Bunda! Kakmin yakin pasti pernah mendengar ungkapan kalau, memberikan pujian itu bagus untuk perkembangan anak. Memuji anak juga termasuk salah satu cara parenting atau mendidik anak agar menjadi orang yang mandiri dan inovatif. Nah, menurut Ayah dan Bunda, kira-kira bagaimana sih manfaatnya?
Manfaat Memuji Anak
Banyak riset yang menunjukkan pujian memang memberikan banyak manfaat bagi anak, misalnya :
- 1. Meningkatkan kepercayaan diri
- 2. Menurunkan risiko depresi pada anak
- 3. Mendorong keberanian mencoba hal baru
- 4. Mempererat relasi dengan Ayah-Bunda
- 5. Memberikan dukungan emosional pada anak
Meskipun banyak manfaat memuji anak, tapi Ayah dan Bunda juga perlu berhati-hati karena tidak semua pujian yang dilontarkan bermanfaat bagi anak.
“Empty Praise” yang Berbahaya Bagi Anak
Ayah dan Bunda pernah mendengar istilah “Empty Praise”? Empty praise atau pujian kosong adalah ungkapan pujian yang diberikan pada anak secara terus-menerus. Apalagi kita memuji anak terlalu sering atas hal-hal remeh yang sebenarnya tidak perlu dipuji berkali-kali.
Coba bayangkan bagaimana perasaan Ayah dan Bunda ketika mendengar orang lain bicara hal yang sama berulang-ulang. Kakmin yakin pasti rasanya jenuh dan akhirnya membuat kita malas mendengarnya kan? Nah hal ini jugalah yang dirasakan anak!
Bukan hanya itu, terlalu sering memberikan pujian “kosong” juga bisa berdampak buruk pada anak, loh!
Dampak Buruk Terlalu Sering Memuji Anak
Jika terlalu sering dipuji, alih-alih merasa semakin bangga, justru malah bisa memberikan dampak buruk bagi anak, misalnya :
- 1. Menimbulkan keraguan dan tidak percaya diri
- 2. Mudah menyerah dan berpuas diri
- 3. Menganggap remeh suatu tugas yang diberikan
- 4. Tidak terbuka menerima kritik dan masukan
Wah, Kalau Gitu Solusinya Gimana Dong?
Ketika memberikan pujian pada anak, kualitas pujian lebih penting dibanding kuantitas. Solusinya adalah mengenali batas-batas memberikan pujian bagi anak. Jadi berikanlah pujian pada hal-hal yang berhasil dikerjakan tanpa berlebihan. Selain itu, berikan pujian dengan berfokus pada proses anak menjadikannya lebih percaya diri dan mandiri.
Memberikan Dorongan Konstruktif
Dorongan konstruktif adalah pujian sekaligus saran khusus yang membantu anak belajar dan mengembangkan dirinya. Alasannya, karena Ayah dan Bunda tidak sembarangan memberikan pujian pada anak. Sebaiknya lengkapi pujian yang disampaikan dengan konteks tindakan dan saran bagi anak ke depannya.
Nah Ada Beberapa Contoh Do’s and Don’ts Ketika Memberikan Pujian!
Don’ts :
“Good job!”
“Wah, kamu keren banget!”
“Anak Bunda pastinya keren donk!”
Do’s :
“Wah kamu cepet banget bersihin kamarnya! “
“Makasih ya udah bantuin, kita jadi lebih cepet deh beresin meja makan!”
“Gitu dong, anak Bunda! Lain kali kamu harus lebih rapi membereskan mainan kamu ya!”
Dengan begini diharapkan anak bisa tumbuh menjadi anak yang percaya diri dan mandiri ketika dewasa. Sedikit tips tambahan lagi dari Kakmin, daripada fokus pada diri mereka (anak baik, dll) lebih baik fokus pada apa yang mereka lakukan (kamu sudah membantu …., dll). Semoga tips dari Kakmin dapat bermanfaat bagi Ayah dan Bunda ya! Sampai jumpa di tips-tips selanjutnya!
Referensi :
Maclellan, E. (2005). Academic achievement. Active Learning in Higher Education, 6(3), 194-206. https://
doi.org/10.1177/1469787405057750
https://www.beritasatu.com/archive/92054/psikolog-pujian-berpotensi-menyakiti-kepercayaan-diri-anak
https://missionhr.org/care-and-wellbeing/children-families-wellbeing/tck-education/teaching-resources/teaching-tips-and-approaches/empty-praise-or-constructive-feedback/
https://nurtureparenting.com.au/blogs/free-advice/raise-children-with-confidence-and-resilience#:~:text=Empty%20praise%20includes%20using%20the,or%20effort%20attached%20to%20it.
https://www.psychologytoday.com/us/blog/peaceful-parents-happy-kids/201811/what-say-instead-praising